Dr. Ignaz Semmelweis dikenal sebagai “Bapak Pengendalian Infeksi” karena pemikirannya yang revolusioner tentang pentingnya cuci tangan bagi dokter. Di era ketika penyebab penyakit masih misteri, ia mengemukakan ide sederhana namun krusial ini untuk mencegah penyebaran demam nifas yang kala itu merenggut banyak nyawa ibu.
Pada pertengahan abad ke-19, demam nifas adalah momok di bangsal bersalin rumah sakit Eropa. Angka kematian ibu sangat tinggi, terutama di bangsal yang ditangani oleh dokter dan mahasiswa kedokteran yang juga melakukan otopsi. Semmelweis mengamati fenomena tragis ini dengan seksama.
Ia membandingkan dua bangsal bersalin di rumah sakitnya di Wina. Satu bangangi ditangani oleh bidan dengan angka kematian yang jauh lebih rendah, sementara yang lain oleh dokter dan mahasiswa yang seringkali langsung menangani persalinan setelah melakukan otopsi mayat. Sebuah perbedaan mencolok yang memicu penasarannya.
Semmelweis menyimpulkan bahwa ada “partikel” tak terlihat dari mayat yang menempel di tangan dokter dan kemudian ditularkan ke ibu hamil. Meskipun belum ada pemahaman tentang kuman, intuisinya adalah kunci pengendalian infeksi yang brilian.
Ia kemudian mewajibkan semua dokter dan mahasiswa untuk mencuci tangan mereka dengan larutan klorin sebelum memeriksa pasien. Hasilnya sangat dramatis: angka kematian akibat demam nifas menurun drastis dalam waktu singkat. Ini adalah bukti nyata keberhasilan konsep pengendalian infeksi-nya.
Namun, idenya awalnya ditolak keras oleh banyak koleganya. Konsep bahwa dokter, yang dianggap sebagai penyembuh, justru menjadi pembawa penyakit, dianggap menghina dan tidak masuk akal. Ia menghadapi cemoohan dan penolakan dari komunitas medis.
Semmelweis berjuang keras untuk membuktikan teorinya, namun kurangnya dukungan dan pemahaman ilmiah pada masa itu membuatnya frustrasi. Ia bahkan dipecat dari posisinya dan menghabiskan sisa hidupnya dalam penderitaan dan penolakan.
Baru bertahun-tahun kemudian, dengan penemuan kuman oleh Louis Pasteur dan Joseph Lister yang mengembangkan praktik antiseptik, teori Semmelweis mendapatkan pengakuan yang layak. Ia akhirnya diakui sebagai visioner dalam bidang pengendalian infeksi.
Kisah Dr. Ignaz Semmelweis adalah pengingat penting tentang keberanian ilmiah dan keteguhan hati dalam menghadapi dogma. Ia adalah pahlawan yang tidak dihargai pada masanya, namun warisannya telah menyelamatkan jutaan nyawa.
Singkatnya, Dr. Ignaz Semmelweis adalah pelopor sejati dalam pengendalian infeksi. Meskipun awalnya ditolak, visinya tentang kebersihan tangan telah menjadi standar universal dalam praktik medis, membuktikan bahwa ide sederhana pun dapat mengubah dunia kesehatan secara fundamental.
