Manajemen Rekam medis yang buruk adalah masalah serius yang sering terjadi di fasilitas kesehatan, menghambat kesinambungan perawatan pasien. Catatan medis pasien yang hilang, tidak lengkap, atau sulit diakses dapat berakibat fatal. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan tenaga medis dalam membuat keputusan yang tepat, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan diagnosis, pengobatan yang tidak efektif, dan bahkan merugikan nyawa pasien, sehingga perlu diperhatikan dengan seksama.
Ketika Manajemen Rekam medis tidak efisien, informasi penting tentang riwayat kesehatan pasien, alergi obat, atau hasil tes sebelumnya bisa hilang. Dokter yang menangani pasien tidak memiliki gambaran lengkap, sehingga terpaksa memulai diagnosis dari awal. Ini tidak hanya membuang waktu berharga, tetapi juga meningkatkan risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan medis yang penting.
Rekam medis yang tidak lengkap juga merupakan cerminan dari Manajemen Rekam yang buruk. Informasi krusial seperti riwayat penyakit kronis, respons terhadap pengobatan sebelumnya, atau riwayat operasi, mungkin tidak tercatat dengan baik. Akibatnya, dokter kesulitan memahami perjalanan penyakit pasien, sehingga pengobatan yang diberikan menjadi tidak sesuai dan tidak efektif, menyebabkan delay dalam penyembuhan.
Kesulitan akses terhadap rekam medis juga menghambat kesinambungan perawatan. Dalam situasi darurat, setiap detik sangat berharga. Jika masih manual atau sistemnya tidak terintegrasi, dokter mungkin kesulitan mendapatkan informasi pasien dengan cepat. Penundaan ini dapat menyebabkan kondisi pasien memburuk, bahkan mengancam nyawa, sehingga perlu akses yang cepat.
Dampak dari Manajemen Rekam yang buruk sangat merugikan. Pasien mungkin harus menjalani tes yang sama berulang kali, mengeluarkan biaya lebih banyak, dan terpapar prosedur yang tidak perlu. Selain itu, Manajemen Rekam yang tidak rapi juga dapat menyebabkan stres dan frustrasi bagi tenaga medis, karena mereka berjuang untuk memberikan pelayanan terbaik dengan informasi yang terbatas.
Untuk meningkatkan Manajemen Rekam medis, fasilitas kesehatan harus beralih ke sistem rekam medis elektronik (RME) yang terintegrasi. RME memungkinkan data pasien tersimpan secara digital, mudah diakses, dan aman dari kehilangan. Ini juga memudahkan berbagi informasi antar departemen atau antar fasilitas kesehatan, memastikan kesinambungan perawatan yang optimal.
Penerapan standar pencatatan yang konsisten dan pelatihan bagi tenaga medis juga krusial dalam Manajemen Rekam medis. Setiap informasi harus dicatat secara lengkap, akurat, dan real-time. Pelatihan ini akan memastikan bahwa semua staf memahami pentingnya rekam medis yang baik dan mampu menggunakannya secara efektif, meningkatkan profesionalisme mereka.
