Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, memilih posisi bercinta yang tepat dapat membantu meningkatkan peluang pembuahan. Meskipun tidak ada jaminan 100%, beberapa posisi berikut dapat membantu sperma mencapai sel telur dengan lebih mudah:
1. Misionaris (Man on Top):
- Posisi klasik ini memungkinkan penetrasi yang dalam dan menempatkan sperma dekat dengan leher rahim.
- Untuk meningkatkan efektivitas, istri dapat meletakkan bantal di bawah pinggulnya.
2. Doggy Style:
- Posisi ini memungkinkan penetrasi yang dalam dan menempatkan sperma dekat dengan leher rahim.
- Posisi ini sangat disarankan untuk wanita yang memiliki posisi rahim terbalik.
3. Rear-Entry:
- Mirip dengan doggy style, posisi ini memungkinkan penetrasi yang dalam dan menempatkan sperma dekat dengan leher rahim.
- Posisi ini juga memudahkan sperma untuk mencapai serviks.
4. Legs on Shoulder:
- Posisi ini adalah variasi dari misionaris, di mana kaki istri diangkat ke bahu suami.
- Posisi ini membuat panggul istri sedikit terangkat, yang membantu sperma mengalir ke leher rahim.
5. Side-Lying (Menyamping):
- Posisi ini nyaman dan tidak terlalu melelahkan.
- Posisi ini memungkinkan penetrasi yang cukup dalam dan membantu sperma mencapai leher rahim.
Tips Tambahan:
- Setelah ejakulasi, istri sebaiknya berbaring telentang selama 10-15 menit agar sperma memiliki waktu untuk bergerak menuju sel telur.
- Hindari penggunaan pelumas, karena beberapa pelumas dapat membunuh sperma.
- Lakukan hubungan seksual secara teratur, terutama saat masa subur istri.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki masalah kesuburan.
Kesimpulan:
Memilih posisi bercinta yang tepat dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan. Namun, penting untuk diingat bahwa faktor-faktor lain seperti kesehatan pasangan dan waktu berhubungan seksual juga berperan penting.
Selain posisi-posisi di atas, penting juga untuk memperhatikan waktu berhubungan seksual. Peluang kehamilan paling tinggi terjadi saat masa subur istri, yaitu sekitar 12-14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Menggunakan alat bantu prediksi ovulasi dapat membantu menentukan waktu yang tepat. Jika setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi kehamilan belum terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.