Fusi Tulang Belakang: Prosedur Atasi Skoliosis Parah

Fusi tulang belakang adalah prosedur bedah utama untuk mengatasi skoliosis parah. Prosedur ini melibatkan penyatuan beberapa ruas tulang belakang agar membentuk satu tulang yang kokoh. Tujuannya adalah untuk meluruskan dan menstabilkan kurva skoliosis. Ini menjadi pilihan ketika metode non-bedah tidak lagi efektif.

Baca Juga: Biji Sirsak (Annona Muricata): Menggali Potensi Tersembunyi Anti-Kanker

Indikasi utama fusi tulang belakang adalah skoliosis dengan derajat kelengkungan signifikan. Biasanya, kurva di atas 45-50 derajat pada orang dewasa atau 40-45 derajat pada remaja yang masih tumbuh. Fusi juga dipertimbangkan jika skoliosis menyebabkan nyeri hebat atau masalah fungsi organ.

Sebelum operasi, persiapan menyeluruh dilakukan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pencitraan seperti X-ray, MRI, dan CT scan. Pasien juga akan menjalani evaluasi medis untuk memastikan kebugaran. Diskusi mendalam tentang prosedur, risiko, dan manfaat akan dilakukan.

Selama operasi, ahli bedah akan membuat sayatan di punggung atau samping. Mereka akan memasang batang logam, sekrup, atau kait ke tulang belakang. Perangkat keras ini digunakan untuk meluruskan kurva tulang belakang secara bertahap. Tulang belakang kemudian distabilkan pada posisi yang lebih baik.

Setelah pelurusan, cangkok tulang (dari pasien sendiri atau donor) ditempatkan di antara tulang belakang yang akan difusi. Cangkok tulang ini akan menyatu dengan tulang belakang pasien seiring waktu. Proses ini, disebut fusi, membutuhkan beberapa bulan. Ini memastikan stabilitas permanen.

Tujuan utama fusi tulang belakang adalah menghentikan progresivitas kurva. Selain itu, prosedur ini juga mengurangi nyeri yang disebabkan oleh kompresi saraf. Peningkatan fungsi paru-paru dan jantung juga dapat terjadi jika organ tertekan sebelumnya. Penampilan tubuh juga membaik signifikan.

Prosedur ini memiliki risiko, seperti infeksi, perdarahan, kerusakan saraf, atau kegagalan fusi. Namun, dengan kemajuan teknologi dan teknik bedah modern, risiko ini semakin minim. Ahli bedah akan mengambil tindakan pencegahan maksimal untuk keamanan pasien.

Pemulihan pasca-fusi membutuhkan waktu dan rehabilitasi. Pasien akan merasakan nyeri pasca-operasi, yang dapat dikelola dengan obat-obatan. Fisioterapi akan dimulai untuk memperkuat otot dan meningkatkan mobilitas. Kepatuhan pada instruksi dokter sangat krusial.

Meskipun pemulihan bisa panjang, banyak pasien mencapai hasil yang sangat baik. Mereka mengalami peningkatan signifikan dalam kualitas hidup. Mereka dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman. Pemeriksaan rutin pasca-operasi penting untuk memantau kemajuan.

Related Posts