Dermatitis atopik, yang juga dikenal sebagai eksim, adalah salah satu jenis peradangan kulit kronis yang umum terjadi. Kondisi ini ditandai dengan kulit kering, gatal, dan ruam yang dapat muncul di berbagai area tubuh. Meskipun penyebab pasti dermatitis atopik belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik, gangguan fungsi sawar kulit, dan respons imun yang tidak tepat diduga memainkan peran penting dalam perkembangannya. Memahami karakteristik dan penanganan peradangan kulit jenis ini sangat penting bagi individu yang mengalaminya.
Dermatitis atopik seringkali dimulai pada masa kanak-kanak, meskipun dapat juga terjadi pada orang dewasa. Gejala peradangan kulit pada dermatitis atopik dapat bervariasi tergantung pada usia. Pada bayi, ruam sering muncul di wajah, kulit kepala, dada, dan tungkai. Pada anak-anak dan orang dewasa, ruam cenderung muncul di lipatan kulit seperti siku, lutut, pergelangan tangan, dan leher. Rasa gatal yang hebat adalah ciri khas dermatitis atopik dan dapat mengganggu tidur serta aktivitas sehari-hari. Kulit yang terkena juga bisa menjadi kering, menebal (likenifikasi), dan mengeluarkan cairan jika terinfeksi.
Meskipun bukan disebabkan oleh alergi secara langsung, peradangan kulit pada dermatitis atopik seringkali diperburuk oleh paparan alergen seperti debu tungau, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan makanan tertentu. Iritan seperti sabun keras, deterjen, dan pakaian berbahan sintetis juga dapat memicu atau memperparah gejala. Stres dan perubahan suhu juga dapat mempengaruhi kondisi kulit pada penderita dermatitis atopik.
Menurut informasi dari National Eczema Association di Amerika Serikat, yang diperbarui pada hari Senin, 21 April 2025, pukul 09.15 waktu setempat, “Dermatitis atopik adalah kondisi peradangan kulit yang kompleks dan memerlukan pendekatan manajemen yang komprehensif, termasuk perawatan kulit yang baik, menghindari pemicu, dan penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter.”
Penanganan dermatitis atopik bertujuan untuk meredakan gejala gatal dan peradangan, memulihkan fungsi sawar kulit, dan mencegah kekambuhan. Perawatan kulit yang lembut dan rutin dengan pelembap emolien adalah kunci utama. Kortikosteroid topikal sering diresepkan untuk mengurangi peradangan dan gatal saat flare-up terjadi. Antihistamin oral dapat membantu mengurangi rasa gatal. Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral atau suntik, imunosupresan topikal atau sistemik, atau terapi cahaya (fototerapi). Mengidentifikasi dan menghindari pemicu, serta berkonsultasi dengan dokter kulit untuk rencana perawatan yang tepat, sangat penting dalam mengelola peradangan kulit akibat dermatitis atopik.